Monday, November 21, 2022

Siapkah Anak Saya Bersekolah?

Sebagian dari orang tua beranggapan bahwa anak yang telah menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak, otomatis akan langsung melanjutkan ke jenjang sekolah dasar. Jika hal ini dilakukan tanpa melihat kematangan dan kesiapan anak, maka dapat meningkatkan resiko anak mengalami kendala dalam kegiatan pembelajaran. Kesiapan sekolah di sini adalah kesiapan anak untuk memasuki sekolah formal, pada tingkat sekolah dasar. 

Secara spesifik, kesiapan sekolah meliputi beberapa aspek, seperti kesehatan fisik anak, kemampuan sosial, kematangan emosi, perkembangan bahasa dan kognitif, serta kemampuan komunikasi (Doherty, 2007).

 Lebih lanjut, Janus & Offord (200) menjabarkan bahwa hal yang mencakup dalam aspek kesehatan fisik anak adalah kemandirian fisik anak untuk melakukan aktifitas, termasuk keterampilan motorik kasar (berjalan, berlari, melompat) dan motorik halusnya (menulis, menggambar, mewarnai, menggunting). Kemampuan sosial juga tidak kalah penting dari kesiapan fisik. Anak diharapkan mampu menjalin interaksi dengan teman-teman sebaya dan dengan guru-guru di sekolahnya, serta memiliki kesiapan untuk mengeksplorasi lingkungan sekolahnya. 

Kematangan emosi anak memampukan anak untuk menunjukkan perilaku prososial dan menampilkan perilaku yang kooperatif terhadap peraturan sekolah. Sedangkan, perkembangan bahasa dan kognitif meliputi kemampuan literasi, daya ingat, dan kemampuan hitung dasar. 

Penulis menambahkan bahwa kemampuan kognitif yang perlu dimiliki anak untuk memasuki tingkat sekolah dasar adalah: (a) Mengenal warna, angka, bentuk, huruf; (b) Memahami instruksi, termasuk pertanyaan dan pernyataan verbal; (c) Mampu memberikan respon yang sesuai dengan instruksi guru; dan (d) Memahami konsep hitung dasar.

Aspek terakhir yang juga tidak kalah penting adalah kemampuan komunikasi anak, bagaimana anak mampu menyampaikan pikiran, perasaan, pendapat, dan ide-idenya.

Di sisi lain, Xie & Gan (2017) menambahkan bahwa kesiapan sekolah anak dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu keluarga (gaya pengasuhan orang tua), anak (kemampuan regulasi diri), dan sekolah. Bronfenbrenner dalam teorinya juga menyatakan bahwa faktor personal dari anak itu sendiri, serta lingkungan sosial terdekat anak merupakan faktor yang menunjang kesiapan sekolah anak.

Peran orang tua dalam hal mengasuh anak dinilai menjadi faktor yang mempengaruhi kesiapan anak. Orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan yang hangat dan suportif, membuat anak menjadi mandiri dan siap untuk sekolah. Anak menjadi lebih siap untuk menghadapi situasi yang asing terutama pada periode awal sekolah dimulai. 

Selain faktor gaya pengasuhan orang tua, anak yang telah memiiliki kemampuan regulasi diri yang baik, akan mendukung kemampuannya dalam mempertahankan konsentrasi saat belajar, mengendalikan emosinya, dan memiliki hubungan yang lebih positif dalam berinteraksi dengan guru dan teman-temannya.

Peran sekolah juga dinilai penting, terutama jika hubungan antara guru dan murid, serta murid dengan sesama murid lainnya terbina dengan baik dan positif. Selain itu, faktor komitmen untuk saling terbuka, berdiskusi, dan bekerja sama antara orang tua dan guru akan semakin meningkatkan kesiapan sekolah anak.

 

"Menyekolahkan anak bukan ajang kompetisi antar orang tua, masukanlah anakmu untuk bersekolah jika memang ia sudah memiliki kematangan dan kesiapan yang memadai untuk mengikuti jenjang pendidikan sekolah dasar. "

 

Ditulis Oleh: Jane Cindy Linardi, M.Psi., Psikolog.

 

Daftar Refrensi 

Doherty, G. (2007). Conception to Age Six: The Foundation of School Readiness. Toronto, Canada: Learning Partnership .

Janus & Offord (2000). Readiness to Learn at School. Isuma, 1, 71-75.

Xie & Gan (2017). Family Environment Impact On The School Readiness of Children In China Based On The Survey of Wuchuan Autonomous Country, Guizhou. Euroasia Journal of Mathematics Science and Technology Education, 13 (10), 6609 - 6618.


No comments:

Post a Comment

Regulasi Emosi Pada Anak

 Regulasi emosi adalah suatu rangkaian proses intrinsik dan ekstrinsik pada diri seseorang yang bertujuan untuk memonitor, mengevaluasi, dan...