Pada era digital seperti sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan gawai sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Baik bagi individu dewasa, maupun yang masih berusia anak-anak. Bahkan, anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) juga sudah banyak yang menggunakan gawai dalam kesehariannya (Fajariyah, 2018).
Banyak orang tua yang belum menyadari efek buruk apa yang mungkin dialami oleh anak-anak mereka jika menggunakan gawai secara berlebihan dan tanpa pengawasan dari orang tua. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang dapat terjadi:
- Kesehatan Fisik: Penggunaan gawai secara berlebihan, dapat meningkatkan resiko obesitas. Artinya, terdapat peningkatan angka BMI atau Body Mass Index (Skouteris & Aquila, 2012). Bahkan, sebuah studi menunjukkan bahwa angka BMI anak usia 2 tahun yang terlalu sering menggunakan gawai, mengalami peningkatan setiap satu jam selama satu minggu.
- Waktu Tidur: Terjadinya peningkatan dalam durasi menonton televisi, penggunaan komputer, penggunaan handphone di kamar tidur anak, khususnya pada anak dalam range usia 0 sampai 5 tahun, menunjukkan bahwa ada penurunan durasi tidur pada anak (Cespedes, Gillman, & Taveras, 2014). Untuk anak-anak yang berusia satu tahun, mereka yang terpapar dengan gawai pada waktu sore hari, menunjukkan waktu tidur yang lebih singkat (pendek) di malam harinya, dibandingkan dengan anak usia satu tahun yang tidak terpapar gawai (Vijakkhana, Pruksananonda, & Chonchaiya, 2015).
- Perkembangan Anak: Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gawai yang berlebihan pada anak usia dini, yaitu anak yang berada dalam range usia 0 sampai 5 tahun, menunjukkan dampak yang signifikan pada aspek perkembangannya. Beberapa aspek perkembangan yang ikut terdampak adalah perkembangan motorik, bahasa, kognitif, sosial, dan regulasi emosi (Tomopoulos, Dreyer, & Berkule, 2010).
Lalu, bagaimanakah sebaiknya orang tua memberikan batasan penggunaan gawai pada anak? Pada usia berapakah anak baru diperbolehkan menggunakan gawai? Berikut adalah batasan penggunaan gawai yang disarankan (American Academy of Pediatrics, 2016).
- Usia 0 sampai 2 tahun: tidak disarankan menggunakan gawai apa pun
- Usia 3 sampai 5 tahun: maksimal 10 menit per hari
- Usia 5 sampai 7 tahun: maksimal 20 menit per hari
- Usia 7 sampai 9 tahun: maksimal 30 menit per hari
- Usia 9 sampai 12 tahun: maksimal 1 jam per hari
- Usia 12 sampai 15 tahun: maksimal 2 jam per hari
Namun, di era pandemi seperti sekarang ini, di kala pembelajaran jarak jauh (PJJ) berupa online learning masih berjalan, maka terdapat toleransi penggunaan gawai yang telah dijabarkan di atas.
Anak-anak boleh menggunakan waktunya untuk bermain gawai (sesuai petunjuk batasan penggunaan yang telah dijabarkan di atas), di luar dari waktu online learning dan mengerjakan tugasnya secara online.
Selain itu, orang tua juga perlu memahami beberapa tips praktis penggunaan gawai yang tepat pada anak (Jago, Stamatakis, & Gama, 2012). Berikut adalah penjabarannya:
- Hindari penggunaan gawai pada anak usia 0 sampai 2 tahun, kecuali untuk melakukan video call yaitu kegiatan yang bersifat interaksi dua arah dengan orang lain secara online. Namun, orang tua tetap perlu mendampingi anak dalam melakukan kegiatan tersebut.
- Untuk anak berusia 3 tahun ke atas, orang tua perlu mendampingi anak dalam menggunakan gawai. Pastikan ada interaksi secara dua arah antara anak dengan orang tua saat anak menggunakan gawai. Orang tua dapat mengajukan pertanyaan atau membahas topik sesuai dengan tayangan yang sedang dilihat anak pada gawainya.
- Matikan televisi dan gawai lainnya pada saat sedang tidak digunakan.
- Hindari pemberian gawai dengan tujuan untuk membuat anak tenang atau tidak rewel, sebab hal tersebut dapat berdampak pada kemampuan anak dalam meregulasi emosinya.
- Pastikan pada waktu-waktu tertentu seperti waktu tidur, waktu makan, dan waktu bermain dengan orang tua, anak terbebas dari gawai. Selain itu, orang tua pun perlu menyimpan gawainya terlebih dahulu, sampai kegiatan tersebut tuntas.
- Sebaiknya, anak sudah tidak menggunakan gawainya lagi minimal satu jam sebelum waktu tidurnya.
- Pastikan, orang tua memonitor konten media yang akan dikonsumsi oleh anak, termasuk aplikasi yang diunduh oleh anak. Lakukan monitoring terlebih dahulu dengan membuka aplikasi dan melihat konten-konten yang ada di dalamnya, sebelum memberikan izin kepada anak untuk mengkonsumsinya.
"Gawai memang tidak selalu buruk untuk anak. Dengan gawai, anak dapat mengakses berbagai ilmu pengetahuan baru, yang tentu dapat menstimulasi perkembangan kogntifinya. Namun, perlu diingat bahwa anak juga harus diberikan batasan-batasan dalam penggunaannya. Disini lah peran orang tua dalam mendampingi anak menjadi sangat penting dan krusial."
Ditulis oleh:
Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psikolog.